Kalauzaman dulu, kamu harus mengajak teman bermain dan waktu bermain pun terbatas. 2. Anak zaman sekarang lebih suka menenangkan dirinya dengan dibantu oleh media sosial, sementara anak zaman dulu lebih suka merenung suatu masalah. Perbesar. (Foto: Unsplash) Anak zaman sekarang memang suka kepo dengan kehidupan orang lain.
Zamandulu setelah melamar pekerjaan Anda tidak bisa memantau perkembangan lamaran sampai dimana, apakah di tolak atau diterima. Yang bisa dilakukan pada saat itu adalah menunggu dan berharap lamaran akan diterima. Berbeda dengan zaman sekarang, setelah melamar kerja lewat email atau via portal kerja online, Anda bisa memantau perkembangannya
SederhanaTapi Meriah Begini Indahnya Lebaran Zaman Dulu Citizen6 Inilah 3 Perbedaan Lebaran Jaman Dulu Dan Jaman Sekarang 15 Potret Jadul Suasana Idul Fitri. ucapan lebaran jaman dulu . 5 Kebiasaan Lebaran Jaman Dulu Ini Cuma Tinggal Kenangan Ada Yang.
ďťżJamansekarang : Email aja gan. Ketik dulu yg rapi di word, upload foto2 di FB, kabarin dia via sms kalo email udah dikirim. Pas Hari Raya Jaman dulu : Lagi2 gramedia jadi tujuan untuk pilih2 kartu lebaran. Beragam kartu lebaran yg berbeda desain dan ukuran dipilih untuk teman2. Jaman sekarang : kalo Hari Raya Sms aja gan.
9 Kue Lebaran. Sekarang ini memang banyak kue dalam kemasan kaleng atau kue homemade lainnya. Namun, masyarakat Indonesia zaman dulu tidak mengenal kue-kue seperti itu. Mereka lebih banyak menyuguhkan kue-kue tradisional, seperti kembang goyang, semprong, rengginang, dan masih banyak lagi. 10.
cara membuat pisang crispy coklat keju lumer. Siapa dari kita yang kangen rumah nenek? ya rumah yang dulu selalu ramai berkumpul saat lebaran sekarang sudah tidak lagi ada. Ketika kakek, nenek, orang tua mulai meninggalkan kita, rasanya lebaran kurang terasa yang sekarang sudah mulai menginjak usia 30 tahun lebih pasti merasakan perbedaan suasana lebaran dulu dan sekarang. Apalagi semenjak 2 tahun pandemi melanda, rasanya semakin memang zamannya sudah berbeda? kalau pengalaman dari saya yang jelas tarasa karena kakek nenek sudah tiada. Doa untuk mereka semoga tenang di sisi Ide Jajanan Lebaran Anti MaenstreamMomen Lebaran Jaman Dulu yang Bikin Rindu1. Ramai mudik ke rumah nenekSaat ramadhan tinggal seminggu terakhir, nuansa hari raya sudah mulai terasa. Momen indah berkumpul bersama keluarga besar orang tua kita berkumpul, pakde, bude, kakak adek sepupu ramai di rumah saat kakek dan nenek sudah tiada, rasanya sulit untuk berkumpul seperti dulu lagi. Datang berkumpul ke rumah pakde paling tua saja enggan rasanya. Mungkin karena kesibukan masing-masing, bersyukur jika masih ada keluarga yang ramai kumpul bersama di saat Masakan kas kampungNenek dan orang tua sudah mulai sibuk masak-masak sejak 2 hari sebelum lebaran. Dimakan bersama-sama pada saat ngumpul mendekati hari raya, masakan biasanya juga dibagi-bagikan ke tetangga. Di rumah orang tua biasanya masak-masak, apalagi jika anak-anak berkumpul pada mudik jadi momen makan bersama yang terjadi setahun lebih mudah jajan daripada masak, jika tidak ada nenek atau ibu mungkin budaya masak-masak opor sudah mulai Membeli baju baruDulu menjelang lebaran sekeluarga pergi ke pasar atau ke toko untuk membeli baju baru. Rasanya aku rindu sekali jaman-jaman ayah membelikan baju setiap kali ayah sudah berpulang, aku dan saudara sudah dewasa, tidak ada lagi momen serunya belanja ke toko membeli baju baru. Betapa ramai pasar waktu mendekati hari raya, penjual baju ramai diserbu ada pilihan belanja secara online, keramaian belanja di toko langsung menjadi berkurang. Banyak toko baju mulai tutup pindah jualan Takbiran sampai pagiHal paling menyenangkan ketika mudik dan berkumpul di rumah nenek adalah suasana masjid yang hidup. Gema takbir berbunyi dari malam hingga pagi, mulai dari anak kecil hingga dewasa meramaikannya di masakan nenek dan makanan ringan juga sering disedekahkan di masjid untuk sekarang yang semakin modern, apalagi di daerah perkotaan nuansa takbiran tidak akan seindah di kampung Silaturahmi kelilingDulu ketika masih banyak orang tua yang masih hidup, saat lebaran para remaja dan anak-anak ramai bersilaturahmi ke rumah-rumah tetangga, saudara yang dianggap lebih pandemi budaya silaturahmi mulai hilang, dan sekarang ini jadi keterusan banyak yang malas untuk keliling, lebih suka duduk santai di rumah bersama banyak yang pada saat hari Raya pergi ke wisata daripada pergi silaturahmi ke rumah saudara.
Lebaran jaman dulu tahun 90-an terasa lebih menyenangkan, ramai dan sangat kental dengan tradisi-tradisi. Kamu yang sudah merasakan lebaran di tahun 90-an dengan sekarang pastilah merasakan perbedaannya. Tentu sangat merindukan lebaran jaman dulu. Memang teknologi belum maju seperti sekarang ini, tapi justru makna silaturahmi lebih bisa dirasakan. Walaupun masih sulit berkomunikasi, tapi perayaan idul fitri sangat meriah, menyenangkan serta berkesan. Dari tahun ke tahun perayaan idul fitri tidaklah sama, kamu bisa merasakannya itu. Inilah beberapa perbedaan lebaran jaman dulu dengan jaman sekarang! Malam TakbiranJaman Duluâ¤ď¸Jaman Sekarangâ¤ď¸Lebaran Hari PertamaJaman Duluâ¤ď¸Jaman sekarangâ¤ď¸Kue LebaranJaman Duluâ¤ď¸Jaman Sekarangâ¤ď¸ Malam Takbiran Jaman Duluâ¤ď¸ Takbir Keliling Membawa Obor, foto Dulu saat malam takbiran dilakukan dengan berjalan kaki berkeliling kampung berombongan. Pas hari terakhir puasa, setelah berbuka semua orang berkumpul mulai dari anak-anak, remaja, sampai bapak-bapak berada di masjid atau mushola. Tanpa diperintah semua warga antusias merayakan takbir keliling. Kemudian, sholat isyak berjamaah sampai selesai takbir dikumandangkan. Tidak hanya dikumandangkan di mushola atau masjid saja, melainkan juga dilakukan secara berkeliling. Keseruan Takbir Keliling, foto Selepas sholat isya, semua orang mempersiapkan perlengkapan dan peralatan yang digunakan untuk takbir keliling. Peralatan itu seperti pengeras suara, ampli, aki, speaker, mic yang disusun secara rapi di sebuah gerobak. Bahkan bedug juga dibawa untuk mengiringi gema takbir. Gema takbir ini juga diiringi kentongan dari batang bambu. Beberapa warga lainnya menghidupkan obor-obor sebagai penerang jalan saat berkeliling. Sebagian lainnya juga menyiapkan minyak tanah untuk obor. Setelah semua selesai, mulailah peserta takbir keliling atau tarling berbaris rapi. Lalu, berjalan menyusuri jalan-jalan mengumandangkan takbir, menabuh bedug dengan perasaan bahagia dalam menyambut hari kemenangan. Jaman Sekarangâ¤ď¸ Takbir Keliling Jaman Sekarang, foto Sekarang, takbir keliling dengan berjalan kaki bercahayakan lampu obor sudah tidak ada lagi. Hal itu berbuah menjadi pawai yang lebih meriah, tidak hanya berkeliling kampung tapi sudah keliling di area perkotaan dan tidak berjalan kaki. Pawai itu dilakukan dengan motor, mobil-mobil pick up sampai truk milik warga kampung. Beberapa hari sebelum malam takbiran tiba, mobil-mobil yang nantinya ikut pawai dihias secantik mungkin. Baknya dibuka dibuat menjadi bentuk kubah menggunakan kertas warna-warni. Tak lupa dipasang sound system dan bedug. Saat malam takbiran tiba, sebagian orang naik mobil tersebut. Sedangkan sebagian lainnya bawa motor sendiri. Semua orang berkeliling menuju kecamatan atau kabupaten lalu berbaur bersama rombongan takbir keliling dari kampung lainnya. Takbir Keliling Menggunakan Mobil, foto Suara takbir dikumandangkan saling bersahutan, diiringi suara deru mobil dan ratusan motor. Kalau yang ada di mobil mungkin mengumandangkan takbir, tapi yang naik sepeda motor entahlah. Mereka nampak asyik berboncengan dengan pacar maupun teman-temannya. Bahkan sekarang, pemerintah setempat mengadakan lomba takbir keliling. Jadilah semakin berlomba-lomba menghias mobil untuk bertakbir. Kemeriahan ini juga diiring dengan letusan kembang api. Warna-warnanya menghiasi langit, bagaikan perayaan tahun baru masehi. Setelah selesai berkeliling, biasanya sebelum pulang ke rumah, beberapa orang mencari baju lebaran. Sesampainya di rumah, mungkin langsung nonton tv begadang semalaman. Sementara takbir masih dikumandangkan di mushola-mushola maupun masjid sampai pagi. Lebaran Hari Pertama Jaman Duluâ¤ď¸ Keliling Meminta Maaf Ke Tetangga, foto Sepulang dari sholat ied, kegiatan pertama adalah bersalam-salaman meminta maaf kepada ayah, ibu, kakek, nenek, adik, kakak dan semua kerabat yang ada di rumah. Selanjutnya, para pemuda-pemudi keluar rumah menyatu dengan yang lainnya. Dari anak-anak sampai pemuda-pemudi membentuk geng sendiri-sendiri bersiap mengunjungi satu rumah ke rumah lainnya. Biasanya beranggotakan 5-10 orang atau lebih terdiri dari teman-teman akrab. Sebelumnya sudah ditentukan tempat berkumpul. Kegiatan Setelah Sholat Idul Fitri, foto Kalau sudah pada kumpul semua, mulailah berlebaran mengunjungi semua rumah warga desa. Kelompok anak-anak, umumnya mengincar makanan enak dan angpau dari orang-orang terpandang di desa. Mereka sudah tahu mana saja rumah yang memberikan angpau. Jaman sekarangâ¤ď¸ Lebaran Jaman Sekarang, foto Sementara lebaran jaman sekarang, pada hari pertama begitu pulang dari sholat ied, sudah langsung mengambil handphone. Berbagai aplikasi chat seperti BBM, Line, Whatsapp siap dijelajahi untuk berkirim pesan ucapan lebaran. Bahkan belum sempat meminta maaf kepada orang tua. Tak hanya itu, facebook, instagram, twitter dan lainnya juga mulai dibaca-baca. Pesan ucapan lebaran dari satu orang dikirim ke orang lainnya. Setelah itu, barulah bersalaman dengan keluarga. Lalu, datang ke rumah pacar berlebaran bersama pacar dan keluarganya. Sedangkan yang jomblo berlebaran bersama teman-teman atau sahabatnya. Kalau anak-anak masih bersama orang tua. Tidak seperti lebaran jaman dulu yang geng-gengan masuk ke satu rumah ke rumah lainnya berjalan kaki. Saat ini jika ingin berkunjung ya hanya ke rumah-rumah tetangga dekat saja. Jauh sedikit pasti menggunakan motor. Bahkan mungkin tetangga dekat ada yang lupa dikunjungi. Kue Lebaran Jaman Duluâ¤ď¸ Jajan Lebaran Jaman Dulu, foto Berbicara soal kue lebaran, dulu sudah dipersiapkan 2 minggu sebelum idul fitri. Dalam waktu 2 minggu tersebut, nenek sudah mulai menjemur kerupuk atau rengginang, mengupas kulit kacang dan sebagainya. Ibu-ibu biasanya membuat wajik, tape ketan, keripik, kuping gajah, rempeyek dan jajanan jaman dulu. Kue lebaran di dominasi buatan tangan sendiri. Sehingga, tak heran aroma serta cita rasanya berbeda-beda setiap rumah. Jaman Sekarangâ¤ď¸ Jajan Lebaran Jaman Sekarang, foto Kue lebaran jaman sekarang tidak dibuat jauh-jauh hari, kesibukan tentang kue ini hanya 3 sampai 1 hari sebelum idul fitri tiba. Sudah tak ada lagi buat kue, cukup beli kue di pasar atau mall bahkan toko online. Sudah banyak beragam jenis kue kering dengan bentuk lucu-lucu. Karena itulah rasanya mungkin bisa sama pada setiap rumah. Pada akhirnya kue lebaran tersisa banyak. Para tamu, paling-paling hanya mencicipi sebagai formalitas menghormati tuan rumah. Nah itulah perbedaan lebaran jaman dulu dengan lebaran jaman sekarang.
lebaran jaman dulu dan sekarang