filmIndonesia Dilan 1990 berhasil bersaing dengan film luar negeri, seperti Maze Runner: The Death Cure dan The Commuter. film Indonesia Dilan 1990 berhasil bersaing dengan film luar negeri, seperti Maze Runner: The Death Cure dan The Commuter. Sabtu, 14 Mei 2022; Cari. Network. Tribunnews.com; TribunnewsWiki.com;
FilmDilan 1990 adalah adaptasi dari novel karangan Pidi Baiq yang beberapa waktu lalu sempat menggemparkan Indonesia akibat ceritanya yang manis dan relateable terhadap kehidupan remaja SMA. 1. Orientasi. Dibalik kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya, buku ini memiliki daya tarik yang begitu besar di mata publik.
Bandung Dalam film ini lebih menceritakan kisah yang dialami oleh Dilan dan Milea dari sudut pandang Dilan. Hampir keseluruhan dari ceritanya juga menceritakan kilas balik berbagai adegan dari sekuel film Dilan sebelumnya yaitu film Dilan 1990 dan Dilan 1991 yang ditayangkan berturut turut tahun 2018 dan 2019.
berjudulsama. Film Dilan ’90, Dilan ’91, dan Milea Suara dari Dilan yang merupakan sebuah trilogy film. Trilogy film Dilan tersebut menceritakan tentang kisah cinta remaja SMA. Dalam menggambarkan romantisisme remaja dalam trilogy film Dilan peneliti mengambil beberapa scene dari tiap film Dilan untuk dianalisis dan dijadikan tolak ukur
Terlepasdari kelebihan dan kekurangan Film Dilan 1991, film ini tetap cocok untuk dinikmati dan mengisi waktu libur di akhir pekan. Lewat film ini, mungkin ada beberapa yang bisa bernostalgia atau bahkan sedang merasakannya. Cocok ditonton dengan keluarga, teman dan orang-orang terdekat. Dalam 2 jam 1 menit, penonton akan dibanting-banting
cara membuat pisang crispy coklat keju lumer. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Milea, kamu cantik, tapi aku belum mencintaimu. Gak tahu kalau sore, tunggu saja !!Milea Vanesha Prescilia bertemu dengan seorang pria misterius Iqbal Ramadhan saat berangkat ke sekolah, pria misterius tersebut satu sekolah dengan Milea namun Milea belum mengenalnya. Milea juga dikejutkan dengan ramalan yang agak konyol dari sang pria misterius, belakangan Milea kemudian tahu nama pria misterius itu adalah mendekati Milea dengan cara yang tidak biasa, sementara Milea masih berpacaran dengan Beni Brandon Salim yang tinggal di Jakarta bahkan Nandan Debo Andryos sang ketua kelas sekaligus salah satu pelajar teladan disekolah Milea juga diam-diam menaruh hati ke Milea. Saat Milea ikut rombongan ke Jakarta untuk menonton pertandingan cerdas cermat di stasiun televisi nasional ia harus menelan kekecewaan karena Beni bersikap kasar kepadanya saat melihat Milea dan Nandan makan berdua, alasan Milea ikut ke Jakarta sebenarnya karena ia tahu Dilan masuk ke dalam tim cerdas cermat namun sayang Dilan tidak ikut. Tidak terima dengan sikap kasar Beni membuat Milea memutuskan hubungannya dengan Beni. Usaha Dilan untuk meluluhkan hati Milea cukup berhasil, keduanya semakin dekat bahkan Milea semakin nyaman dengan Dilan dengan segala cara Dilan memperlakukan dan memanjakan Milea yang tidak biasa bahkan konyol namun membuat Milea semakin rindu. Namun Milea tahu Dilan bukan lelaki biasa karena dibalik sikap manisnya dia bisa melakukan hal berbahaya jika tahu orang yang dia sayangi disakiti, apalagi reputasi Dilan sebagai panglima tempur sebuah geng motor cukup membuat Milea semakin khawatir jika Dilan terlibat dalam masalah. Iqbal Ramadhan dan Vanesha Prescilia sumber screenshot/Dok. Pribadi Film yang diangkat dari novel populer karya Pidi Baiq ini cukup fenomenal, di tahun 2018 film ini berhasil menggaet kurang lebih 6 juta penonton. Sang sutradara Fajar Bustomi yang sebelumnya cukup sukses membesut film Tak Kemal Maka Tak Sayang 2014 dan Surat Kecil Untuk Tuhan 2017 berhasil membawa cerita novel menjadi lebih hidup ke dalam visualisasi film, ritme cerita berjalan cukup baik mengikuti rentetan dialog yang membuat penonton gemas dan kagum pada sosok Dilan Titien Wattimena sebagai penulis skenario film ini menjadi orang yang paling bertanggung jawab untuk hal ini.Kekurangannya ada pada detail setting kota Bandung di tahun 1990 yang belum tergambar jelas plus deretan soundtrack yang kurang mewakili melodi era 90-an awal. Namun semua hal itu tidak berpengaruh banyak pada kepuasan setelah menonton film ini bahkan saya pribadi sudah menontonnya berkali-kali betapa alaynya saya!!!. Lihat Film Selengkapnya
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Namanya Dilan terdengar keren bagi kaum laki-laki ya, novel karya Pidi Baiq ini sangat menarik perhatian remaja di masa melenial dan kalangan masyarakat lainnya. Film Dilan juga mendapatkan respond yang baik dari semua kalangan karena di sutradarai oleh Fajar Bustomi. Sehingga banyak penonton yang terbawa perasaan saat menonton film Dilan masyarakat pada film ini sangat besar karena dengan alurnya yang nostalgia pada era 1990an ini membuat kita berada pada zamannya. Karakter tokoh yang kuat juga dalam novel yaitu Dilan dan Milea membuat harapan besar pada film Dilan. Namun ada juga yang mengkritik dan menjadi kelebihan kekurangan novel utama dalam film ini adalah pendalaman karakter atau chemistry yang sangat kuat terbangun antara Dilan dan Milea Kesan anak SMA yang sedang dimabuk cinta sangat tergambarkan dengan baik oleh mereka berdua. Untuk hal ini Film Dilan 1990 sangat berhasil membuat penonton terutama kaum milenial kebaperan. Untuk dialog nya pun membuat para penonton mengukitui gaya Dilan yang seolah jago dalam hal percintaan. Nyawa dalam film ini pun hadir dan bisa mudah mengerti apa maksud dari film tersebut. Kelemahan dalam film ini adalah tata jaman dahulu yang digambarkan dari novel tidak optimal dan terkadang kurang yang di perankan oleh Iqbal Dhiafakhri ini juga kurang cocok menurut saya karena aslinya juga tidak terlihat ke bad boyan nya. Terus dengan adanya adegan tauran tidak mencontohkan anak-anak sekarang yang semakin gampang meniru. Ya, seperti tawuran antar geng motor karena masih banyak anak yang mencontohnya apalagi ada dalam film Milea pun kurang totalitas karena ia menginginkan Dilan tetapi sifat nya cuek, jutek ,dan terlepas dari kritikan tersebut yang masuk menurut saya film ini sangat bagus dan menarik tentu seru untuk di tonton. Walaupun ada kekurangan tetapi tidak menutupi untuk di tonton. Masih layak tergantung cara pandang nya masing-masing. Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Novel Dilan 1990 menjadi salah satu novel yang paling populer di Indonesia. Novel ini ditulis oleh Pidi Baiq dan diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama pada tahun 2017. Buku ini telah terjual lebih dari 1,3 juta eksemplar hingga saat ini. Novel ini juga telah difilmkan, semakin meningkatkan popularitasnya. Namun, seperti semua buku lainnya, novel ini juga memiliki kelebihan dan Novel Dilan 1990Pertama, novel ini memiliki kisah yang menarik. Kisah cinta antara Dilan dan Milea yang penuh dengan liku-liku ini membuat para pembaca ketagihan untuk membaca lebih jauh. Kisah ini juga disampaikan dengan cara yang menarik dan menyenangkan, sehingga pembaca merasa bahwa kisah ini novel ini juga menyampaikan pesan moral yang dapat dipetik para pembaca. Meskipun novel ini menceritakan kisah cinta, ia juga menyampaikan pesan moral tentang pentingnya membuat pilihan yang bijak dan menghargai orang lain. Pesan ini dapat menginspirasi para pembaca untuk menjadi lebih novel ini juga menawarkan karakter yang kuat dan unik. Karakter utama seperti Dilan dan Milea adalah karakter yang kuat dan berbeda dari karakter lain yang biasa dipaparkan dalam novel. Karakter-karakter ini membuat para pembaca merasa tertarik untuk membaca lebih jauh dan mengenal lebih dekat para karakter novel ini juga memiliki alur cerita yang cukup baik. Alur cerita ini membuat para pembaca merasa tertarik untuk membaca lebih jauh. Alur cerita ini juga membuat para pembaca merasa bahwa kisah ini bergerak dengan cukup cepat, sehingga mereka tidak merasa Novel Dilan 1990Pertama, novel ini juga memiliki beberapa kesalahan kata dan ejaan. Meskipun novel ini diterbitkan oleh penerbit yang terkenal dan diperiksa kembali oleh editor, beberapa kata dan ejaan masih salah. Hal ini dapat mengganggu pembaca dan membuat mereka merasa kurang nyaman ketika membaca novel novel ini juga memiliki beberapa kesalahan tata bahasa. Beberapa kalimat dan kata yang digunakan dalam novel ini tidak dalam tata bahasa yang benar. Hal ini dapat membuat para pembaca merasa tidak nyaman ketika membaca novel novel ini juga memiliki beberapa hal yang kurang realistis. Beberapa bagian dalam novel ini menceritakan hal-hal yang tidak masuk akal. Hal ini dapat membuat para pembaca merasa bingung dan mengurangi kredibilitas novel novel ini juga memiliki beberapa bagian yang berlebihan. Meskipun novel ini berisi kisah yang menarik, beberapa bagian dalam novel terlalu berlebihan dan mengganggu. Hal ini dapat membuat para pembaca merasa jenuh dan mengurangi kualitas novel Dilan 1990 adalah salah satu novel yang paling populer di Indonesia. Novel ini memiliki kisah yang menarik dan disampaikan dengan cara yang menarik. Novel ini juga menyampaikan pesan moral yang dapat dipetik para pembaca dan memiliki karakter yang kuat dan unik. Namun, novel ini juga memiliki beberapa kekurangan seperti kesalahan kata dan ejaan, kesalahan tata bahasa, hal-hal yang kurang realistis, dan bagian yang berlebihan. Meskipun demikian, novel ini masih menjadi salah satu novel yang paling populer di Indonesia.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Sebagian besar remaja pasti sudah tidak asing lagi dengan film Dilan 1990, mungkin kalian juga telah menontonnya baik di bioskop maupun di televisi karena kini sudah beberapa kali film tersebut ditayangkan di televisi. Saat pertama kali menonton film ini, menurut saya film ini memiliki banyak kekurangan dan mendengar kata "Dilan", pasti kalian langsung terbayangkan sosok yang romantis karena memang film ini menceritakan tentang kisah 2 orang pelajar SMA satu sekolah yang awalnya tidak saling mengenal dan akhirnya pacaran. Dalam agama Islam jelas sekali bahwa pacaran itu dilarang dan dari film ini mungkin ada orang-orang yang awalnya tidak ingin berpacaran menjadi ingin berpacaran, itu salah satu dampak dari hal itu karakter badboy Dilan dalam film ini juga tidak patut dicontoh, Dilan memiliki geng motor dan ia menjadi panglima tempur dalam tawuran. Ia juga sering bolos sekolah, melawan guru, dan selalu mengedepankan emosi dalam memecahkan masalah. Selain Dilan ada juga Milea, dalam film ini karakter yang melekat pada keduanya adalah bucin yang merupakan istilah jaman sekarang yang berarti budak cinta. Pasti kalian tau bagaimana perhatian mereka terhadap satu sama lain dan ada scene dimana Milea mencium tangan Dilan saat akan pergi meninggalkan rumah layaknya suami istri. Ini sangat tidak patut dicontoh oleh remaja karena memang belum waktunya untuk melakukan hal-hal seperti itu. Selain itu ada juga kelebihan dalam film ini, yaitu kesan tahun 90-an pada film tersebut tergambarkan dengan baik terlihat dari pakaian yang digunakan oleh masing-masing pemeran, rumah-rumah gaya 90-an, dan filter kamera yang digunakan juga sangat mendukung untuk menggambarkan kesan 90-an. Selain kisah percintaan Dilan dan Milea, film ini juga memperlihatkan kisah persahabatan masa SMA yang pasti akan kita kenang selalu. Kedekatan tokoh dengan keluarganya juga sangat patut dicontoh karena bisa membuat kita lebih harmonis dengan keluarga karena itu, kita harus dapat memilah dan memilih film yang setelah kita selesai menontonnya dapat membuat diri kita menjadi pribadi yang lebih baik dan ada pelajaran yang dapat kita ambil. Bukan yang hanya dapat mneghibur diri kita, tetapi sebenarnya tidak ada pengaruh positf setelah menontonnya bahkan mungkin dampak negatif yang kita dapat. Lihat Film Selengkapnya
Film Dilan 1990 akhirnya telah resmi tayang di bioskop mulai tanggal 25 Januari kemarin. Film ini melibatkan sendiri Pidi Baiq yang merupakan pengarang dari novel Dilan 1990 sebagai penulis skenarionya. Sementara untuk urusan sutradara dipegang oleh Fajar Bustomi yang juga pernah menyutradarai film Surat Kecil Untuk Tuhan. Sebagai film yang diadaptasi dari novel best seller tentunya ekspektasi masyarakat terhadap film ini sangat besar. Apalagi alur cerita yang dibangun pada setting waktu tahun 1990an serta karakter tokoh yang kuat dalam novel, terutama Dilan dan Milea membuat penonton menaruh harapan besar terhadap film ini. Tidak heran jika di hari ketiga penayangannya film ini sudah mendapat penonton. Namun, ada beberapa catatan yang menjadi kelebihan dan kekuarangan dari film ini. 1. Kelebihan utama dalam film ini adalah chemistry yang sangat kuat terbangun antara Dilan dan Milea2. Skenario yang ditulis dengan sangat rapih, terlihat dari dialog-dialog dalam film yang bisa membuat kamu senyum-senyum sendiri mendengarnya3. Kelemahan dalam film ini adalah tata sinematografi yang tidak optimal dan terkadang kurang stabil4. Sisi Bad Boy Dilan tidak begitu tervisualisasikan oleh Iqbal DhiafakhriKelebihan Dan Kekurangan Film Dilan 1990 1. Kelebihan utama dalam film ini adalah chemistry yang sangat kuat terbangun antara Dilan dan Milea Kamu yang telah membaca novelnya dan membayangkan akan mendapati adegan romantis dalam film maka kamu tidak akan merasa kecewa karena untuk urusan ini Iqbal Dhiafakhri Ramadhan yang memerankan Dilan dan Vanesha Prescilla yang memerankan karakter Milea dapat menunjukan chemistry yang sangat kuat dalam adegan yang melibatkan Milea dan Dilan. Kesan anak SMA yang sedang kasmaran sangat tervisualisasikan dengan baik oleh mereka berdua. Untuk hal ini Film Dilan 1990 sangat berhasil. 2. Skenario yang ditulis dengan sangat rapih, terlihat dari dialog-dialog dalam film yang bisa membuat kamu senyum-senyum sendiri mendengarnya Ketika ditanya kapan buku Dilan 1990 akan diangkat ke layar lebar? Pidi Baiq sebagai penulisnya memang mengatakan Dilan akan diangkat ke layar lebar jika dia sendiri sebagai penulisnya punya waktu untuk menggarapnya. Rupanya Pidi sebagai penulis punya rasa sayang yang sangat besar terhadap karakter dalam novelnya ini. Untuk itu tidak heran jika penulisan skenario dalam film Pidi Baiq tetap ambil bagian. Dan untuk hal ini, terbukti dari dialog-dialog yang terdapat dalam film bisa dibilang sebagai nyawa dalam film ini. 3. Kelemahan dalam film ini adalah tata sinematografi yang tidak optimal dan terkadang kurang stabil Fajar Bustomi sebagai sutrada film ini tentunya bukanlah orang baru dalam dunia perfilman Indonesia. Beberapa film pernah disustradari oleh Fajar Bustomi seperti film Surat Kecil Untuk Tuhan dan From London to Bali. Namun untuk film Dilan 1990 ini harus diakui ada beberapa penggarapan colour grading yang tidak optimal untuk film yang memakai setting waktu tahun 1990an ini. 4. Sisi Bad Boy Dilan tidak begitu tervisualisasikan oleh Iqbal Dhiafakhri Kamu yang telah membaca novelnya pasti akan mempunyai citra terhadap Dilan sebagai lelaki pemberani yang tidak takut dengan apapun dan sangat bisa diandalkan, selain sisi jenaka dan romantis tentunya. Untuk urusan dialog-dialog dalam adegan yang tenang dan romantis Iqbal terbilang sangat berhasil memerankan Dilan. Namun untuk adegan dimana Dilan harus menunjukan sisibad boynya, seperti ketika ia sedang berkelahi misalkan, ada visualisasi yang tidak tercapai seperti yang diharapkan oleh khalayak diperankan oleh Iqbal. Barangkali hal ini disebabkan karena karakter Iqbal yang kental dikenal imut sebagai mantai personel CJR. Tapi terlepas dari adanya beberapa kekurangan, film ini bukanlah film yang buruk karena memiliki banyak kelebihan dan sangat layak untuk kamu tonton. Dan sebaiknya kamu jangan pernah memberikan penilaian tanpa melihatnya secara langsung. Seperti yang dikatakan oleh Iqbal sendiri, jika kamu merasa tidak suka, “Tontonlah dan make a review !”. Kalau bukan kita yang menonton film karya anak negeri, lalu siapa lagi? IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis. Sumber
kelebihan dan kekurangan dari film dilan 1990