EMSBdirancang sebagai suatu—kursus— yang _—berdiri__—sendiri,— menghadirkan —informasi_— dalam. @ANZBA 2016 —_ AUSTRALIAN AND NEW ZEALAND BURN ASSOCIATION Ltd, standar minimal perawatan Iuka bakar akut (dari ANZBA) dan dapat pada EMST dengan menghadirkan informasi yang lebih spesifik pada
Sekolah-sekolah di tanah air banyak yang menghadapi permasalahan dalam membuat laman atau v website v sekolah karena kurangnya sumber daya bidang informasi dan teknolo-gi yang kompeten dan proses pem-buatannya memerlukan ba-hasa pemrograman web yang rumit," kata Mansyur Ramly, Kepala Balitbang Kementerian Pendidikan Nasional setelah acara peringatan Hari Pendidikan Nasional di Jakarta
TabungReaksi adalah sebuah tabung yang terbuat dari sejenis kaca atau plastik yang dapat menahan perubahan temperatur dan tahan terhadap reaksi kimia. Tabung Reaksi ada yang dilengkapi dengan tutup ada juga yang tanpa tutup. Terdiri dari berbagai ukuran tergantung kebutuhan. Tabung Reaksi disebut juga Test Tube atau Culture tube.
Padapostingan tahun 2 yang lalu tepatnya 23 Desember 2014 , pernah saya memberikan Tutorial membuat injector cleaner sendiri, dan untuk kali ini saya akan kasih penyempurnaan alat pembersih injector tersebut, sebenarnya sudah lama saya ingin posting tutorial ini cuman karena foto-foto nya sebagian ilang ya jadi baru sempet sekarang di posting lagi, hehehehe.. yang pasti tetep mengedepankan
Berikutadalah cara membuat kompor kayu dari tabung gas. Sebagai jaminan terhadap kualitas barang kami maka kami menyediakan garansi sesuai dengan jenis masing-masing tabung. Tabung gas sendiri memiliki macam-macam bentuk dan ukuran tergantung dari jenis gas serta seberapa banyak gas yang terkandung di dalamnya.
cara membuat pisang crispy coklat keju lumer. FilterOtomotifSpare Part MotorAksesoris MotorKesehatanPerlengkapan MedisMainan & HobiAksesoris Airsoft GunMasukkan Kata KunciTekan enter untuk tambah kata 11rb+ produk untuk "tabung yeis" 1 - 60 dari 11rb+UrutkanAdTABUNG YEIS NOVA 3% 100+AdBoost Bottle Tabung Induksi Yeis Malossi Macsi Universal Timuritalianproject idAdTabung ris honda nova dash 2tak universal yeis hawa ais 2% 30+AdTabung Durham ukuran 6x35mm isi 50 BekasiInfinity 26AdPlastic Test Tube Tabung Reaksi Plastik Tutup Alumunium Tebal 3 rb+PER SET KLEMAN SELANG YEIS RX KING RXS YT PER TABUNG SELANG YEIS LampungRAJA LAMPUNG 8TerlarisTabung YEIS / AIS / RIS - Honda Nova 1%Jakarta BaratHYPER 250+TABUNG YEIS NOVA 3% 100+TERMURAH TABUNG YEIS YES RIS ORIGINAL 50+Sisa 5TABUNG RIS NOVA DASH ORIGINAL HONDA THAILAND YEIS/AIS/ 1% 100+
Cara Membuat Tabung Tips Mudah untuk Membuatnya Sendiri Tabung adalah salah satu alat yang sering digunakan dalam berbagai macam kegiatan. Baik itu untuk menyimpan cairan, gas, atau bahan kimia. Namun, tidak semua orang tahu bagaimana cara membuat tabung yang benar dan aman digunakan. Berikut ini adalah beberapa tips mudah untuk membuat tabung sendiri. 1. Pilih Bahan yang Tepat Bahan yang digunakan untuk membuat tabung haruslah memiliki kualitas yang baik dan aman digunakan. Bahan yang umum digunakan adalah logam, plastik, dan kaca. Pastikan bahan yang dipilih sesuai dengan kebutuhan dan aman untuk digunakan. 2. Rancang Bentuk Tabung Setelah memilih bahan yang tepat, selanjutnya adalah merancang bentuk tabung. Bentuk tabung yang umum digunakan adalah silinder dengan tutup di bagian atas dan bawah. Namun, Anda juga bisa membuat bentuk tabung yang lain sesuai dengan kebutuhan. 3. Potong Bahan dengan Presisi Setelah merancang bentuk tabung, langkah selanjutnya adalah memotong bahan dengan presisi. Pastikan ukuran dan bentuk tabung sudah sesuai dengan rancangan yang telah dibuat. Gunakan alat potong yang tepat untuk memotong bahan dengan presisi. 4. Sambung Bahan dengan Lem atau Solder Setelah memotong bahan, langkah selanjutnya adalah menyambung bahan dengan lem atau solder. Pastikan sambungan antara bahan sudah kuat dan tidak mudah lepas. Gunakan lem atau solder yang aman dan tidak beracun. 5. Pasang Tutup pada Tabung Setelah menyambung bahan, langkah selanjutnya adalah memasang tutup pada tabung. Tutup yang digunakan haruslah sesuai dengan kebutuhan dan aman digunakan. Pastikan tutup sudah terpasang dengan rapat dan tidak mudah lepas. 6. Uji Kekuatan dan Keamanan Tabung Setelah tabung selesai dibuat, langkah terakhir adalah menguji kekuatan dan keamanan tabung. Pastikan tabung aman digunakan dan tidak mudah pecah atau bocor. Uji kekuatan tabung dengan memasukkan cairan atau gas ke dalamnya dan lihat apakah tabung mampu menahan tekanan tersebut. Itulah beberapa tips mudah untuk membuat tabung sendiri. Pastikan tabung yang dibuat aman digunakan dan sesuai dengan kebutuhan. Jangan lupa untuk selalu mengikuti aturan dan regulasi yang berlaku dalam pembuatan tabung. Semoga bermanfaat!
TABUNG YEIS DAN KEGUNAAN NYA YEIS atau Yamaha Energy Industion System adalah suatu alat tambahan dalam sistem pemasukan yang originalnya didesain untuk meningkatkan efisiensi pada mesin2 2 langkah. Teknologi ini bukan hal baru dan merupakan trend pada tahun 80an. Hampir semua produsen motor 2 langkah seperti Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki, Aprilia, KTM, Husqvarna, Polaris, dan Husaberg menjadikan sistem ini sebagai standar mereka. Namanya pun beragam tergantung produsen yang menggunakannya. Diluar negeri teknologi ini lebih dikenal dengan naa “Boost Bottle”, intake chamber, atau “Hemholtz Chamber”. Secara umum dikalangan tuner internasional teknologi ini umum disebut dengan nama intake chamber IC. SETAHU SAYA produsen pertama yang mempublikasikan secara mendetil tentang penelitian mereka tentang IC ini adalah YAMAHA, hal ini dapat dilihat pada SAE Papers no. 810923 – Modification of Two Stroke Intake System for Improvements of Fuel Consumption and Performance through the Yamaha Energy Induction System YEIS, by Noriyuki Hata, Takeo Fujita, dan Noritaka Matsuo – Yamaha Motor Co., Ltd. Salah satu kekurangan dari mesin 2 langkah adalah tidak terpisahnya proses pembakaran dan pemasukan. Gas buang sisa pembakaran didorong keluar oleh desakan dari gas baru masuk dari crankcase karter. Semaik efektif sistem pembilasan scavenging ini maka mutu pembakaran berikutnya akan semakin baik karena kemungkinan gas buang tercampur dengan gas baru akan berkurang. Namun jika gas datang dibilaskan “sebanyak-banyaknya” maka mereka semua akan terbuang percuma menuju ke knalpot tanpa berguna menghasilkan tenaga. Seperti sebagian sudah mengetahui, knalpot pada motor 2 langkah memegang peranan penting sekali dalam menghasilkan tenaga, kadang >30%. Knalpot2 modern mesin 2 langkah dirancang tidak saja mampu “menyedot” gas buang dan gas baru untuk proses pembilasan yang sempurna, namun juga mampu “mendorong balik” gas baru yang sebelumnya telah tersedot keluar kembali menuju mesin. Inilah yang menyebabkan mesin 2 langkah mempu mencapai efisiensi volumetrik VE >100%. Pada mesin 4 langkah non turbo dan supercharger VE berkisar antara 60-75% untuk kendaraan produksi dan mendekati 90% untuk mesin balap kondisi statik, pada daerah putaran mesin tertentu saja. Jadi dengan VE 60% suatu mesin dengan volume 100cc hanya mampu membakar 60cc campuran gas & bahan bakar. Menurut data dari Eric Gorr, mesin2 GP125 umumnya mencapai VE sampai 144%, yang berarti mereka membakar 180cc dengan kapasitas silinder hanya 125cc saja! Pada saat VE maksimum, konsumsi BBM mesinpun menurun berdasarkan perhitungan BSFC tentunya! BSFC = Brake Specific Fuel Consumption, artinya berapa banyak tenaga yang bisa dihasilkan suatu mesin per satuan bahan bakar yang dikonsumsinya. Oleh karena itu para pembuat motor 2 langkah meningkatkan desain knalpot untuk mendapatkan tenaga yang semakin baik dan efisien. Tapi sayangnya kondisi ini tidak gratis. Knalpot yang dirancang untuk bekerja efisien di putaran tertentu cenderung membuat pengoperasian diputaran lainnya menjadi tidak efisien. Detil dari cara kerja knalpot tidak akan saya bahas disini karena akan membuat fokus topik blur, jika ADA yang berminat, maka akan saya posting di artikel terpisah. Singkat kata demi mendapatkan mesin yang mampu beroperasi dengan efisien di putaran tertentu, produsen selama ini terpaksa berkompromi pada putaran mesin lainya. Dalam istilah Yamaha kondisi ini disebut dengan “through of torque” TOT. Pada kondisi ini tenaga mesin menurun, konsumsi bahan bakar dan tingkat rideability motor pun menurun. Penggunaan IC atau YEIS ternyata mampu mengurangi kerugian dari desain knalpot yang baik. Dengan cara ini maka daerah pengoperasian efisien dari suatu mesin meluas. Misal sebelumnya motor mulai bertenaga mulai dari putaran 5000rpm – 8000rpm, kini dapat menjadi 3000rpm – 8000rpm. Cara paling mudah untuk mengetahui pada putaran mesn berapa mesin mengalami TOT adalah dengan membuka saringan udara dan melihat kapan karburator memuntahkan kabut tipis kearah luar. Kabut tipis ini akan mengacaukan pembakaran karena mesin akan mendapatkan campuran bahan bakar yang terlalu kaya kebanyakan bensin. Kabut bensin tipis ini terjadi karena pulsa gelombang knalpot yang kembali ke mesin sebelum waktunya, mambuat bahan bakar yang masuk termuntahkan keluar lagi melalui karburator. Pada saat pulsa ini melewati venturi karburator dia selalu mengangkat bensin dari dalam mangkuk karburator karena sifat venturi karburator itu sendiri. Jika kita mengurangi pasokan bensin pada putaran tersebut maka solusi masih belum terjawab arena pada kondisi beban penuh mesin malah akan kekurangan bensin. Mirip buah simalakama. Motor yang diset enak untuk pemakaian ringan tidak memiliki settingan sama dengan mesin yang enak dipakai berakselerasi. Yamaha menemukan bahwa kondisi “through of torque” terjadi pada kondisi - Beban ringan - Pembukaan gas kecil <1/4 throttle Dalam menemukan dimensi optimal dari tabung YEIS, Yamaha melakukan penelitian yang akhirnya membuahkan hasil sebagai berikut Prinsip kerja menggunakan resonansi dari pulsa gelombang intake pemasukan – Intake pulse resonant. Dari sekian banyak model dan nama yang beredar dipasaran, prinsip kerjanya tetap sama. Prinsip kerjanya memanfaatkan fenomena yang ditemukan oleh tuan Hemholtz. Tuan Hemholtz telah merumuskan suatu formula universal yang mendasari teori resonansi gas dalam suatu tabung. Rumus umunya adalah sebagai berikut F = Vs/2pi*A/VCL+1/2A*pi^0,5^0,5 dimana, F=frekuensi resonansi Hz Vs=kecepatan suara dalam gas cm/menit A=luas area tabung cm^2 L=panjang tabung cm Vc=volume tabung cm^3 pi=3,14. Untuk kasus dalam IC maka rumusnya berubah menjadi sebagai berikut F = a/2pi*pi*Dp/2^2/Vb*Lp+1,57*Dp/2^0,5 dimana, F = frekuensi resonansi/putaran mesin Hz pi = 3,14 Dp = diameter batang pipa IC cm Lp = panjang pipa IC cm Vb = Volume tabung bukan pipa IC cm a = kecepatan suara dalam gas, biasa digunakan 204000 cm/detik Mesin yang menjadi bahan penelitian pada waktu itu memiliki spesifikasi sebagai berikut Bore/diameter piston = 56mm Stroke/langkah piston 50mm Volume/kapasitas = 123cc CR/kompresi = 1 Port timing Exhaust/lubang buang = 90deg Transfer/lubang bilas = 121deg Kalau anda perhatikan sangat mirip dengan model indonesia yang dikenal dengan nama RX-King bukan? Hanya saja dengan rasio kompresi yang lebih kecil dan kapasitas silinder hanya hasil penelitian terbukti bahwa YEIS ini mampu mengembalikan torsi yg hilang karena faktor design mesin dan mengurangi konsumsi bahan bakar sampai 14% pada kondisi pengoperasian sehari-hari. Sebagai contoh Vb = 400cc Dp = 0,8cm Lp = 20cm maka akan didapatkan, F sebesar 41,667Hz atau 2500rpm Berdasarkan percobaan yang dilakukan oleh Yamaha akhirnya didapat kesimpulan sebagai berikut. YEIS berfungsi optimal pada kondisi-kondisi - Frekuensi maksimum dari YEIS harus dibuat sama dengan frekuensi rpm pada saat mesin mengalami TOT - Volume dari tabung utama YEIS harus dibuat minimal sama dengan volume silinder mesin. - luas penampang dari batang YEIS yang berada pada intake manifold harus minimal sama dengan ukuran luas penampang efektif karburator pada pembukaan yang diinginkan. Misal 1/4 throttle pada karburato 28mm sama dengan 1/4 x pi x 14^2= 153,938mm^2 Dari hasil percobaan juga diketahui bahwa YEIS tidak menunjukkan pengurangan berarti pada output WOT wide open throttle – WOT = kondisi bukaan gas penuh, sedikit sekali penurunan dari output maksimum mesin. Menurut hemat saya selama bentuk laluan dari intake manifild dan posisi lubang YEIS tidak terlalu menghambat aliran gas masuk, maka pemakaian YEIS memberikan selalu akan memberikan keuntungan. Menurut John Robinson pada bukunya 4 stroke Tuning, pemakaian intake chamber juga memberikan keuntungan dengan mengurangi blowback di karburator. Hasilnya tentu tenaga konsumsi bahan bakar yang lebih baik pada putaran rendah. Pengalaman pribadi saya juga membuktikan bahwa pemakaian IC pada motor 4 langkah GL Pro dan Supra sangat meningkatkan respon mesin pada putaran rendah 1000 – 2000rpm. Masalahnya hanya ribet saja karena bingung tabung nongol-nongol disekitar intake manifold.
YEIS atau Yamaha Energy Industion System adalah suatu alat tambahan dalam sistem pemasukan yang originalnya didesain untuk meningkatkan efisiensi pada mesin2 2 langkah. Teknologi ini bukan hal baru dan merupakan trend pada tahun 80an. Hampir semua produsen motor 2 langkah seperti Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki, Aprilia, KTM, Husqvarna, Polaris, dan Husaberg menjadikan sistem ini sebagai standar mereka. Namanya pun beragam tergantung produsen yang menggunakannya. Diluar negeri teknologi ini lebih dikenal dengan naa “Boost Bottle”, intake chamber, atau “Hemholtz Chamber”. Secara umum dikalangan tuner internasional teknologi ini umum disebut dengan nama intake chamber IC. SETAHU SAYA produsen pertama yang mempublikasikan secara mendetil tentang penelitian mereka tentang IC ini adalah YAMAHA, hal ini dapat dilihat pada SAE Papers no. 810923 – Modification of Two Stroke Intake System for Improvements of Fuel Consumption and Performance through the Yamaha Energy Induction System YEIS, by Noriyuki Hata, Takeo Fujita, dan Noritaka Matsuo – Yamaha Motor Co., Ltd. Salah satu kekurangan dari mesin 2 langkah adalah tidak terpisahnya proses pembakaran dan pemasukan. Gas buang sisa pembakaran didorong keluar oleh desakan dari gas baru masuk dari crankcase karter. Semaik efektif sistem pembilasan scavenging ini maka mutu pembakaran berikutnya akan semakin baik karena kemungkinan gas buang tercampur dengan gas baru akan berkurang. Namun jika gas datang dibilaskan “sebanyak-banyaknya” maka mereka semua akan terbuang percuma menuju ke knalpot tanpa berguna menghasilkan tenaga. Seperti sebagian sudah mengetahui, knalpot pada motor 2 langkah memegang peranan penting sekali dalam menghasilkan tenaga, kadang >30%. Knalpot2 modern mesin 2 langkah dirancang tidak saja mampu “menyedot” gas buang dan gas baru untuk proses pembilasan yang sempurna, namun juga mampu “mendorong balik” gas baru yang sebelumnya telah tersedot keluar kembali menuju mesin. Inilah yang menyebabkan mesin 2 langkah mempu mencapai efisiensi volumetrik VE >100%. Pada mesin 4 langkah non turbo dan supercharger VE berkisar antara 60-75% untuk kendaraan produksi dan mendekati 90% untuk mesin balap kondisi statik, pada daerah putaran mesin tertentu saja. Jadi dengan VE 60% suatu mesin dengan volume 100cc hanya mampu membakar 60cc campuran gas & bahan bakar. Menurut data dari Eric Gorr, mesin2 GP125 umumnya mencapai VE sampai 144%, yang berarti mereka membakar 180cc dengan kapasitas silinder hanya 125cc saja! Pada saat VE maksimum, konsumsi BBM mesinpun menurun berdasarkan perhitungan BSFC tentunya! BSFC = Brake Specific Fuel Consumption, artinya berapa banyak tenaga yang bisa dihasilkan suatu mesin per satuan bahan bakar yang dikonsumsinya. Oleh karena itu para pembuat motor 2 langkah meningkatkan desain knalpot untuk mendapatkan tenaga yang semakin baik dan efisien. Tapi sayangnya kondisi ini tidak gratis. Knalpot yang dirancang untuk bekerja efisien di putaran tertentu cenderung membuat pengoperasian diputaran lainnya menjadi tidak efisien. Detil dari cara kerja knalpot tidak akan saya bahas disini karena akan membuat fokus topik blur, jika ADA yang berminat, maka akan saya posting di artikel terpisah. Singkat kata demi mendapatkan mesin yang mampu beroperasi dengan efisien di putaran tertentu, produsen selama ini terpaksa berkompromi pada putaran mesin lainya. Dalam istilah Yamaha kondisi ini disebut dengan “through of torque” TOT. Pada kondisi ini tenaga mesin menurun, konsumsi bahan bakar dan tingkat rideability motor pun menurun. Penggunaan IC atau YEIS ternyata mampu mengurangi kerugian dari desain knalpot yang baik. Dengan cara ini maka daerah pengoperasian efisien dari suatu mesin meluas. Misal sebelumnya motor mulai bertenaga mulai dari putaran 5000rpm – 8000rpm, kini dapat menjadi 3000rpm – 8000rpm. Cara paling mudah untuk mengetahui pada putaran mesn berapa mesin mengalami TOT adalah dengan membuka saringan udara dan melihat kapan karburator memuntahkan kabut tipis kearah luar. Kabut tipis ini akan mengacaukan pembakaran karena mesin akan mendapatkan campuran bahan bakar yang terlalu kaya kebanyakan bensin. Kabut bensin tipis ini terjadi karena pulsa gelombang knalpot yang kembali ke mesin sebelum waktunya, mambuat bahan bakar yang masuk termuntahkan keluar lagi melalui karburator. Pada saat pulsa ini melewati venturi karburator dia selalu mengangkat bensin dari dalam mangkuk karburator karena sifat venturi karburator itu sendiri. Jika kita mengurangi pasokan bensin pada putaran tersebut maka solusi masih belum terjawab arena pada kondisi beban penuh mesin malah akan kekurangan bensin. Mirip buah simalakama. Motor yang diset enak untuk pemakaian ringan tidak memiliki settingan sama dengan mesin yang enak dipakai berakselerasi. Yamaha menemukan bahwa kondisi “through of torque” terjadi pada kondisi - Beban ringan - Pembukaan gas kecil <1/4 throttle Dalam menemukan dimensi optimal dari tabung YEIS, Yamaha melakukan penelitian yang akhirnya membuahkan hasil sebagai berikut Prinsip kerja menggunakan resonansi dari pulsa gelombang intake pemasukan – Intake pulse resonant. Dari sekian banyak model dan nama yang beredar dipasaran, prinsip kerjanya tetap sama. Prinsip kerjanya memanfaatkan fenomena yang ditemukan oleh tuan Hemholtz. Tuan Hemholtz telah merumuskan suatu formula universal yang mendasari teori resonansi gas dalam suatu tabung. Rumus umunya adalah sebagai berikut F = Vs/2pi*A/VCL+1/2A*pi^0,5^0,5 dimana, F=frekuensi resonansi Hz Vs=kecepatan suara dalam gas cm/menit A=luas area tabung cm^2 L=panjang tabung cm Vc=volume tabung cm^3 pi=3,14. Untuk kasus dalam IC maka rumusnya berubah menjadi sebagai berikut F = a/2pi*pi*Dp/2^2/Vb*Lp+1,57*Dp/2^0,5 dimana, F = frekuensi resonansi/putaran mesin Hz pi = 3,14 Dp = diameter batang pipa IC cm Lp = panjang pipa IC cm Vb = Volume tabung bukan pipa IC cm a = kecepatan suara dalam gas, biasa digunakan 204000 cm/detik Mesin yang menjadi bahan penelitian pada waktu itu memiliki spesifikasi sebagai berikut Bore/diameter piston = 56mm Stroke/langkah piston 50mm Volume/kapasitas = 123cc CR/kompresi = 1 Port timing Exhaust/lubang buang = 90deg Transfer/lubang bilas = 121deg Kalau anda perhatikan sangat mirip dengan model indonesia yang dikenal dengan nama RX-King bukan? Hanya saja dengan rasio kompresi yang lebih kecil dan kapasitas silinder hanya hasil penelitian terbukti bahwa YEIS ini mampu mengembalikan torsi yg hilang karena faktor design mesin dan mengurangi konsumsi bahan bakar sampai 14% pada kondisi pengoperasian sehari-hari. Sebagai contoh Vb = 400cc Dp = 0,8cm Lp = 20cm maka akan didapatkan, F sebesar 41,667Hz atau 2500rpm Berdasarkan percobaan yang dilakukan oleh Yamaha akhirnya didapat kesimpulan sebagai berikut. YEIS berfungsi optimal pada kondisi-kondisi - Frekuensi maksimum dari YEIS harus dibuat sama dengan frekuensi rpm pada saat mesin mengalami TOT - Volume dari tabung utama YEIS harus dibuat minimal sama dengan volume silinder mesin. - luas penampang dari batang YEIS yang berada pada intake manifold harus minimal sama dengan ukuran luas penampang efektif karburator pada pembukaan yang diinginkan. Misal 1/4 throttle pada karburato 28mm sama dengan 1/4 x pi x 14^2= 153,938mm^2 Dari hasil percobaan juga diketahui bahwa YEIS tidak menunjukkan pengurangan berarti pada output WOT wide open throttle – WOT = kondisi bukaan gas penuh, sedikit sekali penurunan dari output maksimum mesin. Menurut hemat saya selama bentuk laluan dari intake manifild dan posisi lubang YEIS tidak terlalu menghambat aliran gas masuk, maka pemakaian YEIS memberikan selalu akan memberikan keuntungan. Menurut John Robinson pada bukunya 4 stroke Tuning, pemakaian intake chamber juga memberikan keuntungan dengan mengurangi blowback di karburator. Hasilnya tentu tenaga konsumsi bahan bakar yang lebih baik pada putaran rendah. Pengalaman pribadi saya juga membuktikan bahwa pemakaian IC pada motor 4 langkah GL Pro dan Supra sangat meningkatkan respon mesin pada putaran rendah 1000 – 2000rpm. Masalahnya hanya ribet saja karena bingung tabung nongol-nongol disekitar intake manifold.
cara membuat tabung yeis sendiri